Perkembangan teknologi dan komputer yang semakin pesat menyebabkan terjadinya perubahan kultur dalam kehidupan sehari-hari. Dalam era yang disebut “information age”, media elektronik sangat diandalkan untuk melakukan komunikasi dan bisnis. E-commerce adalah extension dari commerce dengan menggunakan media elektronik.
Meskipun penggunaan media elektronik belum dimengerti secara keseluruhan, tapi dessakan bisnis memicu para pelaku bisnis untuk menggunakannya. Bisnis online akan memberikan kemudahan, baik bagi pemilik usaha maupun konsumen. E-commerce (perdagangan elektronik atau e-dagang) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik, seperti internet, televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994, di mana saat itu banner elektronik digunakan untuk mempromosikan iklan di suatu website. Saat ini, e-commerce sudah merajalela dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak hanya di luar negeri saja, e-commerce Indonesia sudah sangat mudah untuk ditemukan.
Baca juga: Keuntungan Situs E-commerce Dibandingkan Marketplace
Faktor yang Menjaga Keberlangsungan E-Commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce dapat bertahan dengan tidak hanya mengandalkan pada kekuatan produk saja, melainkan berbagai aspek lainnya, yaitu:
- Manajemen yang handal
- Layanan pembelian yang cepat, tanggap, dan ramah
- Harga yang kompetitif
- Informasi barang dan jasa secara lengkap dan jelas
- Pengiriman tepat waktu
- Struktur organisasi bisnis yang baik
Baca juga: Jangan Lewatkan 7 Trend E-Commerce di Tahun 2017
Bentuk-Bentuk E-Commerce
Ada beberapa bentuk e-commerce yang ada, yaitu:
- Business to Business (B2B)
B2B adalah tipe e-commerce yang fokus pada kerja sama transaksi antar perusahaan dengan media elektronik.
- Collaborative Commerce (C-Commerce)
Dalam C-Commerce, partner bisnis akan bekerja sama secara elektronik. Kerja sama ini biasa terjadi sepanjang rantai produksi suatu jasa atau barang.
- Business to Consumers (B2C)
Dalam B2C ini, pihak penjual adalah organisasi, sementara pihak pembeli biasanya individu.
- Consumer to Business (C2B)
C2B memungkinkan konsumen melakukan permintaan akan kebutuhannya terhadap barang atau jasa, lalu organisasi atau perusahaan bersaing untuk menyediakan barang tersebut.
- Consumer to Consumers (C2C)
Transaksi antar individu, misalnya menjual produk atau jasa kepada individu lain.
- Mobile Commerce
Mobile commerce memungkinkan para pengguna e-commerce tanpa kabel, seperti mengakses internet dengan telepon genggam.
Setelah mengulas sedikit tentang e-commerce, apakah Anda semakin tertarik untuk menjalankannya? Jika iya, 8commerce bisa menjadi solusi untuk mempermudah bisnis Anda agar mudah masuk ke dalam pasar e-commerce dengan persaingan yang ketat.
8commerce adalah e-commerce enabler yang akan membantu semua proses, mulai dari pembangunan sistem e-commerce, barang masuk ke pelabuhan, masuk ke gudang, hingga memastikan barang yang dipesan tepat waktu diterima oleh pelanggan.