Banyak orang awam tentu menilai industri e-commerce di Indonesia memang sedang naik daun, dan tentunya bisnis logistik sebagai bisnis pendukungnya ikut booming.
Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) merilis bahwa data tidak mendukung hal tersebut. Nyatanya tahun ini industri logistik hanya mampu tumbuh 10%, lebih rendah dari taget sebesar 15%.
Booming-nya tren belanja online belum bisa membawa peningkatan yang berarti untuk bisnis logistik. Penyebabnya bisa jadi karena ekonomi Indonesia yang masih lesu dan kebijakan pemerintah yang belum bisa membawa bukti nyata untuk pertumbuhan di bisnis ini. Pada tahun 2017, diharapkan opsi logistik e-commerce semakin banyak. Sektor e-commerce juga diharapkan bisa berkontribusi lebih banyak lagi dan bisa mencapai 15% untuk industri logistik.
Baca Juga : Jangan Lewatkan 7 Trend E-commerce di Tahun 2017!
Saat berbelanja online, pembeli mengharapkan barang yang dibeli bisa dikirim dengan cepat dan aman. Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada beberapa pelaku bisnis e-commerce yang membangun logistiknya sendiri, misalnya seperti Lazada: Lazada express. Dengan memiliki layanan logisik secara in-house tentunya memiliki tantangan tersendiri dibandingkan harus out-source.
Lalu layanan logistik seperti PopBox dengan menghadirkan loker untuk penerimaan barang di lokasi-lokasi yang strategis tentunya menambah pilihan bagi pelanggan. Tidak lupa dengan transportasi online seperti Go-jek dan Grab untuk layanan antar cepat yang sangat membantu pelanggan e-comerce yang membutuhkan pengiriman cepat.
Semakin banyak pilihan pengiriman tentu semakin positif juga dampaknya untuk para pemilik bisnis e-commerce. Lalu bagaimana dengan Anda, Apakah opsi pengiriman yang banyak akan membuat Anda tertarik untuk membeli?
Video : 4 Cara Meningkatkan Customer Retention E-commerce Anda
https://www.youtube.com/watch?v=eK4ssOD1Q7E