Hindari 6 Kesalahan ini Jika Anda Tidak Ingin Bisnis E-commerce Anda Merugi

Aug 1, 2016 | Uncategorized


Membangun bisnis online tentu sangat sulit dan rumit, terutama jika Anda masih meraba-raba. Walaupun Anda masih pemula jangan sampai Anda buat kesalahan yang sebenarnya Anda bisa hindari dengan mempelajari artikel ini

“Only a fool learns from his own mistakes. The wise man learns from the mistakes of others.”

Di artikel ini kami akan menjelaskan 6 kesalahan yang biasanya dilakukan oleh brand owner pada website e-commerce dan bagaimana cara menghindarinya:

  1. Customer akan datang dengan sendiri-nya

Jika brand Anda sudah mendunia tentu hal ini tidak berlaku. Tapi jika Anda brand lokal yang mencoba masuk kedunia online, sangat jelas customer tidak akan datang dengan sendiri-nya. Dari hasil studi, di internet sudah ada 1,200,000 miliar website. Bayangkan sejenak jika website Anda berada di urutan 1,199,000. Bagaimana caranya calon pelanggan bisa menemukan website Anda?
Membangun website dengan User Experience yang baik dan dengan produk yang menarik belum cukup untuk membuat calon pelanggan Anda datang begitu saja. Anda harus menyadari bahwa saat melaunching toko online Anda. Itu hanyalah sebuah langkah pertama dalam membangun bisnis Anda. Masih terdapat banyak langkah lagi yang Anda harus lakukan agar toko online Anda bisa jualan.

  1. Pentingnya sebuah logo

Logo itu menandakan identitas brand Anda dan juga menjadi sebuah penilaian dari pengunjung website Anda saat pandangan pertama. Layaknya orang jatuh cinta pada pandangan pertama, tentu sama saat pengunjung menilai website Anda melalui logo. Jika logo yang dibuat dengan seadanya tentu pengunjung bisa menilai dengan cepat bahwa website Anda tidak kredibel.
Biasanya para brand owner melakukan hal tersebut karena merasa membuat logo itu membutuhkan proses yang panjang dan mengeluarkan biaya yang besar tapi dibalik itu semua sebuah logo yang baik tentu akan berdampak baik pada brand Anda.

  1. Tidak ada Social Proof

Anda semua tau social proof bisa mendorong calon pelanggan untuk membeli. Tapi sering kali social proof di jalankan dengan salah atau pun dipaksakan yang berakibat buruk.
Mari kita lihat contoh berikut:
Ulasan. Apa itu ulasan?
Kita sering kali untuk memasukkan ulasan produk/jasa kedalam toko online kita yang tentunya untuk mendorong psikologis para calon pembeli untuk melakukan pembelian. Tapi jika dilakukan dengan salah tentu tidak akan berfungsi dengan baik.
Saat Anda memulai, sebaiknya ulasan produk tidak perlu ditampilkan sampai ada customer yang menulis ulasan pada toko online Anda.
no review
Sebagai pengunjung toko online Anda, jika Anda melihat produk yang menyediakan kolom ulasan tapi masih kosong akan menimbulkan keraguan. Kenapa sampai saat ini belum ada ulasan? Apa sudah ada yang pernah membeli produk ini? Apakah produk ini sesuai dengan yang tertulis di detil produk?.
Membuat akun sosial media tanpa followers
Sama halnya dengan ulasan, banyak calon pembeli yang menggunakan sosial media sebagai kadar kepercayaan pada brand Anda sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli dari toko online Anda. Anda bisa saja memiliki semua akun di setiap sosial media tapi jika tidak ada follower dan interaksi, tentu akan menurunkan kredibilitas brand Anda.no follower
Jadi apa solusinya? Dibandingkan Anda menunjukkan semua akun sosial media yang Anda miliki, lebih baik Anda menjalankan satu sosial media dengan fokus agar bisa mengeksplore lebih dalam. Baru nanti-nya Anda bisa mengembangkan di akun sosial media lainnya.

  1. Alamat yang kurang jelas

Banyak para pemilik toko online menganggap halaman about us tidak penting. Coba cek analytics toko online Anda dan jika Anda menemukan halaman about us merupakan salah satu halaman yang sering dikunjungi berarti tersebut penting bagi pengunjung. Lihat beberapa kesalahan tentang halaman about us dan contact us:

  • Cerita singkat tentang Brand Anda – Siapa Anda? Kenapa Anda memutuskan untuk membuat toko online? Anda tidak perlu menceritakan secara lengkap tapi cukup beberapa kalimat yang mewakili brand Anda.
  • Tidak ada lokasi lengkap – Memang toko anda online, tapi bukan berarti Anda tidak melengkapinya dengan alamat Anda. Banyak pengunjung yang ingin mengetahui dimana lokasi Anda, karena ini menyangkut masalah kepercayaan.
  • Alamat email generik – Gmail ataupun email gratis memang bagus tapi tidak untuk bisnis. Siapkan email dengan nama domain toko online Anda agar brand Anda lebih terkesan kredibel dalam menjalankan bisnis.
  1. Tidak menjalankan strategi SEO

Terkadang hal ini menjadi salah satu masalah dengan toko online baru, mereka hanya fokus dengan beriklan di sosial media dan Google Adwords yang tentunya akan berhenti mendatangkan traffic begitu budget Anda sudah habis.
Yang harus diingat SEO juga menjadi salah satu senjata Anda untuk bisa membawa traffic organik secara terus menerus ke toko online Anda.
Coba sebutkan 10 top kata kunci untuk toko online Anda. Jika Anda tidak bisa, saatnya untuk memikirkan strategi SEO dan kata kunci apa yang tepat untuk toko online Anda.

  1. Terlalu fokus pada banyak hal

Menjalankan bisnis tentu tidak mudah, terkadang berat dan membingungkan. Bayangkan jika Anda seorang Kapten kapal dan harus mengurus dapur juga disaat yang sama tentu itu akan berantakan!
Sama dengan menjalankan bisnis, terkadang pemilik brand ingin mencoba semua hal secara bersamaan. Fokus pada banyak hal tentu akan membuang energi yang banyak tapi hasil yang didapat kurang maksimal jika tidak didukung pihak lainnya. Fokus! Selesaikan satu persatu dan capai goal yang diinginkan terlebih dahulu.
Kesimpulannya
Membangun bisnis butuh kerja keras dan ulet. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk melihat kembali toko online Anda. Bagaimana dengan strategi marketing yang Anda bangun, Apakah sudah sesuai dengan goal Anda? Share degan kami disini.

Recent Post

How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions

Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...

How to Upsell and Cross-Sell on Your Online Store

Cross-selling and upselling increases your average order value, creating revenue and profit at very low incremental cost and most importantly build upon your relationships with your customers. Here you can learn more about these two fantastic techniques. What is...

When is the right time to outsource your fulfilment needs?

It is very common for scaled-up businesses and small and mid-sized enterprises (SMEs) to bring their operations in-house as a starting point, but as the business grows, pain points start to show. For example, making the tough decision of whether it’s more beneficial...

A beginner’s guide to fulfilment

If you are just starting an online business or you’ve been selling online for a while, you’ve probably thought about how to send your orders to your customers and what packaging you are going to send it in. Or you might be considering streamlining your fulfilment...

The history of e-fulfilment center

In this article, we are going to learn about the interesting evolution from traditional warehouses to the modern e-fulfilment centers and the role they play as the logistics nerve center of E-Commerce. Fulfillment centers have been revolutionizing the way business is...

Getting to know WMS and OMS, the backbone of e-fulfilment center

As online businesses grow in size and sophistication, they require two essential systems: an order management system (OMS) to manage front-end order processing and a warehouse management system (WMS) to manage back-end order fulfillment. Eventually you’ll need tight...

5 Tips to improve your e-commerce site

5 Tips to improve your e-commerce site Whenever they are browsing online, regardless of whether it’s to buy a product/service or research something, prospective buyers often pay attention to the website’s layout. If a particular website’s design is clunky and...

Choose the right fulfilment center. Follow these guides!

A fulfillment center is often referred to as a third-party logistics (3PL) provider. Some people think a fulfillment center and warehouse serve the same purpose, which is not the case. Fulfillment centers have bigger functions than warehouses. The main role of a...