Apa yang Terjadi di Social-Commerce Indonesia jika Facebook Benar-Benar Sediakan Fitur Pembayaran Transfer ATM?

Jun 27, 2016 | Insight

AAEAAQAAAAAAAAhFAAAAJGQ1MDA2YmM3LTFiN2UtNDM4My05ODYyLTc1NDA1ZWE2YmI4Yw
Ada berita di e27.co yang menyebutkan saat ini Facebook sedang testing fitur pembayaran transfer via ATM di Thailand.  Berita ini sedikit mengejutkan saya sebagai orang Indonesia, karena jika testing ini berhasil, otomatis akan sedikit banyak merubah persentase market size e-commerce yang mungkin akan langsung naik beberapa kali lipat.

Kunjungi juga : Kembangkan bisnis online store Anda dengan fitur – fitur canggih dan harga yang terjangkau

Bayangkan jika Anda menyukai satu gaun pendek, lengkap dengan status ketersediaannya di fanspage facebook dari satu brand.  Kemudian Anda langsung pilih gaunnya, isi nama Anda, no handphone, email, alamat kirim lalu tekan tombol bayar opsi transfer. Setelah membaca keterangan produk baru diantar setelah Anda konfirmasi telah melakukan pembayaran, Anda kemudian langsung pergi ke ATM untuk transfer sejumlah uang yang diminta. Setelah itu Anda melakukan konfirmasi pembayaran dan tidak beberapa lama kemudian si penjual langsung merubah status order menjadi order sedang diproses dan menyatakan order Anda akan segera dikirim ke alamat Anda. Buat Anda, yang suka belanja di online store atau marketplace, mungkin tahapan ini tidak terlalu asing. Tapi jika keseluruhan tahapan ini ada di Facebook, apakah ini terdengar lebih menyenangkan?
Bagi sebagian besar orang iya. Kenapa? Mare deh kita kupas satu per satu. 🙂
1. Penggunaan Facebook dan stigma orang harus punya Facebook masih merajai di Indonesia. Harus diakui Facebook masih banyak disukai oleh sebagian besar orang Indonesia.  Berdasarkan data wearesocial yang dirilis awal 2016, data pengguna sosial media mencapai 79 juta, dan 15%-nya menggunakan Facebook. Facebook adalah yang tertinggi, sisanya diikuti oleh Google+, Twitter dan Instagram.  Kisaran umur pengguna Facebook paling banyak adalah 20 sampai dengan 29 tahun yang didominasi jenis kelamin pria.  Dengan pengguna hampir 12 juta, dipastikan penambahan fitur pembayaran akan menumbuhkan transaksi online di platform sosial media ini. Dan ini bisa jadi next booster pertumbuhan transaksi online di Indonesia.
2. Pembayaran via transfer adalah fitur pembayaran terfavorit. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Jakpat (Jajak Pendapat) terhadap 430 reponden usia produktif (18-38 tahun) di berbagai penjuru Indonesia 2016, mayoritas pembayaran favorit 70% adalah transfer via ATM.  Jika demikian, Facebook akan disambut dengan gembira kalau benar-benar bisa menambahkan fitur pembayaran transfer.
3. Social Economic Status (SES) C akan tumbuh pesat berbelanja online via social commerce. Kebanyakan SES C masih kurang familiar dengan belanja online di toko online maupun marketplace.  Mereka lebih banyak melakukan transaksi online via sosial media, chatting platform, dan C2C marketplace. Dengan ada fitur tambahan ini, maka setidaknya Facebook akan menjadi pilihan utama untuk transaksi pembayaran langsung yang lebih mudah dan aman.
4. The rising of Small Medium Brand (SMB), untuk jualan lebih banyak via social commerce. Dengan penambahan fitur pembayaran transfer yang mempermudah jualan online, maka SMB akan semakin dimudahkan hadir tanpa banyak mengeluarkan investasi yang tinggi dan bisa langsung jualan dalam waktu yang singkat. Ini berarti pertumbuhan e-commerce di Indonesia bisa jadi tumbuh berkali-kali lipat daripada yang telah diprediksi.

Recent Post

How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions

Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...

How to Upsell and Cross-Sell on Your Online Store

Cross-selling and upselling increases your average order value, creating revenue and profit at very low incremental cost and most importantly build upon your relationships with your customers. Here you can learn more about these two fantastic techniques. What is...

When is the right time to outsource your fulfilment needs?

It is very common for scaled-up businesses and small and mid-sized enterprises (SMEs) to bring their operations in-house as a starting point, but as the business grows, pain points start to show. For example, making the tough decision of whether it’s more beneficial...

A beginner’s guide to fulfilment

If you are just starting an online business or you’ve been selling online for a while, you’ve probably thought about how to send your orders to your customers and what packaging you are going to send it in. Or you might be considering streamlining your fulfilment...

The history of e-fulfilment center

In this article, we are going to learn about the interesting evolution from traditional warehouses to the modern e-fulfilment centers and the role they play as the logistics nerve center of E-Commerce. Fulfillment centers have been revolutionizing the way business is...

Getting to know WMS and OMS, the backbone of e-fulfilment center

As online businesses grow in size and sophistication, they require two essential systems: an order management system (OMS) to manage front-end order processing and a warehouse management system (WMS) to manage back-end order fulfillment. Eventually you’ll need tight...

5 Tips to improve your e-commerce site

5 Tips to improve your e-commerce site Whenever they are browsing online, regardless of whether it’s to buy a product/service or research something, prospective buyers often pay attention to the website’s layout. If a particular website’s design is clunky and...

Choose the right fulfilment center. Follow these guides!

A fulfillment center is often referred to as a third-party logistics (3PL) provider. Some people think a fulfillment center and warehouse serve the same purpose, which is not the case. Fulfillment centers have bigger functions than warehouses. The main role of a...