Apakah Anda pernah mengunjungi bukalapak.com setelah itu dalam beberapa hari akan terus-terus ‘dihantui’ oleh iklan produk yang pernah kita lihat di situs tersebut? Tak peduli Anda sedang membuka blog, web portal atau sosial media iklan-iklan tersebut tetap setia ‘meneror’ Anda melalui PC maupun smartphone. Inilah strategi digital marketing yang dinamakan remarketing, iklan yang agresif namun kaya dengan visualisasi. Singkatnya remarketing adalah proses iklan kepada para users yang pernah berkunjung ke website Anda.
Menurut ilmu psikologi marketing, calon konsumen cenderung tidak akan membeli pada kunjungan pertama kalinya. Biasanya mereka akan take action setelah kunjungan kedua, dan seterusnya. Di sinilah peran strategi remarketing. Dengan fitur ini, Anda akan terus melakukan engage kembali dan mengingatkan pengunjung akan produk Anda untuk kali kedua, dan seterusnya. Maka peluang terjadi conversion pun otomatis akan menjadi lebih sukses.
Baca juga : Ciptakan Engagement Jika Ingin Brand Anda Langgeng
Cara Kerja Remarketing
Cara kerja proses remarketing sendiri yaitu berdasarkan history atau cookies pada browser users, jadi advertisers tahu siapa saja yang pernah mengunjungi website mereka. Kelihatan sederhana bukan? Memang, tapi strategi ini sangat powerful!
Menjadi pertanyaan disini adalah seberapa besar strategi remarketing akan membantu meningkatkan conversion dan seberapa besar cakupan iklannya? Berikut data-data yang perlu Anda ketahui sebelumnya:
- 1 dari 5 advertisers akan menyiapkan anggaran khusus untuk strategi remarketing.
- Rata-rata tingkat CTR banner ad reguler adalah 0.05% sedangkan apabila menggunakan strategi remarketing adalah sebesar 1.2%
- Diantara semua mesin pencari, Google Search merupakan search engine yang terbanyak dipakai (73%), di Indonesia sendiri Google merajai pasar search engine hingga lebih dari 90%
- Lebih dari jutaan publisher, Google juga merajai ad network mereka di dunia. Di Indonesia website-website premium seperti kaskus, kompas, tribunnews, dan lain sebagai juga merupakan Google publisher
Bayangkan sekarang apabila pengunjung website Anda kemudian melihat banner iklan-iklan Anda di website premium tersebut, otomatis mereka akan merasa lebih nyaman dengan brand Anda karena terbentuknya proses rebranding yang kuat. Apalagi jika Anda tambahkan call-to-action dalam banner maka strategi remarketing akan sempurna untuk mendongkrak penjualan online Anda. Sangat logis bukan?
Selain itu dengan menggunakan strategi remarketing, rasio klik iklan (CTR) Anda akan melonjak drastis. Hal ini disebabkan oleh faktor komunikasi iklan yang lebih baik dan kreatif, serta tentu saja audiens sudah mengenal brand kita sebelumnya. Tentunya dengan hasil positif ini, kesempatan peningkatan conversion rate akan lebih besar untuk bisnis jualan online Anda.
Baca juga : Dalami Digital Marketing Lebih Jauh
Siapkan Powerful Desain
Jadi PR selanjutnya adalah Anda harus menyiapkan sebuah banner iklan yang sangat menarik dan kreatif. Cara terbaik membuat desain iklan yang menarik adalah yang mengandung unsur minimalis namun tetap memiliki kesan kuat. Jangan lupa untuk memberikan kata-kata powerful yang langsung dapat menarik perhatian audiens. Gunakan pilihan kata yang singkat namun jelas dan tepat sasaran.
Pemilihan warna desain banner juga menjadi faktor penting. Usahakan memilih background warna yang menunjukkan identitas brand Anda
Pengelompokkan Audiens
Dalam strategi remarketing, sedapat mungkin jangan terlalu general dalam mengelompokkan audiens Anda. Berikut beberapa ide spesifiknya :
- Pengunjung situs yang pernah melakukan pembelian
- Pengunjung situs yang tidak pernah melakukan pembelian
- Pengunjung situs yang tertarik pada satu barang tertentu
- Pengunjung situs yang berada di kota tertentu
- Pengunjung situs sudah lama tidak berkunjung ke website
- Dan lain-lain
Setelah melakukan pengelompokkan audiens, Anda dapat menerapkan strategi remarketing kepada masing-masing target remarketing. Contoh: Anda dapat memberikan diskon khusus kepada mereka yang merupakan pengunjung situs yang sudah lama tidak berkunjung ke website.
Video : Mau Profit Toko Online Anda Bertambah? Perbaiki 5 Kesalahan ini!