Personal Branding: Hati-Hati Menggunakan Media Sosial

Apr 4, 2017 | Insight

Hati-hati dalam menggunakan media sosialPentingnya kehati-hatian bermain di media sosial, terutama bagi public figur. Mereka perlu mencari atau mengumpulkan bahan informasi dengan serius tentang strategi membangun personal brand yang baik di media sosial. Tak peduli figur tersebut sudah sangat populer di media konvensional.

Mengapa demikian? Dengan beralih ke media digital seperti media sosial ini, masyarakat sudah meninggalkan media konvensional sebagai pusat informasi dan pusat hiburan.

Saat ini, membangun personal branding di media sosial menjadi keharusan, karena sekarang popularitas menjadi mata uang sosial yang berharga di media sosial. Citra buruk yang dapat membuat nilai mata uang sosial melorot pun tetap harus dijaga.

Media sosial memang seperti pisau bermata. Satu sisi bisa mendatangkan puja-puji, di sisi lain bisa mendatangkan caci maki. Tidak peduli status atau latar belakang figur tersebut, apakah politisi, artis, pejabat negara, atau orang biasa. Saat ini, media sosial yang mengambil peran sebagai media center bagi masyarakat.

hati-hati dalam menggunakan media sosial

Keunggulan media sosial yaitu sifatnya yang interaktif membuat media sosial menjadi “oksigen” dalam bentuk lain bagi masyarakat. Para fans atau lover ini, seolah bisa bertemu dan berbicara langsung kepada artis yang mereka kagumi. Ini merupakan sesuatu yang tidak dapat diperoleh di media konvensional yang sifatnya one way communication

Pengguna media sosial pun tidak lagi terbatas di kalangan anak-anak muda, tapi sudah merambah ke hampir segala usia. Bisa dikatakan tiada hari tanpa mengakses media sosial.

Baca Juga : Ide-ide Posting di Media Sosial

Karena sifat media sosial yang interaktif, konsekuensi misalnya untuk figur seorang artis juga, mau tidak mau harus bersikap responsif. Penting juga untuk terus bersosialisasi dalam dunia keseharian fans dan masyarakat, karena tidak mungkin untuk memperkuat personal branding seseorang itu hanya dari media sosial saja. Kegiatan di media sosial itu sangat menyita waktu dan energi. Jadi jika tidak efektif, maka yang terjadi akhirnya personal brand seseorang itu tidak akan optimal atau tidak akan memperoleh manfaatnya sama sekali.

Membangun personal branding di media sosial itu memiliki beberapa tujuan, yaitu mulai dari:

  • Sekadar memperkenalkan diri atau “yang penting eksis”
  • Sebagai reminder eksistensi agar keberadaannya tetap terjaga
  • Menciptakan hubungan yang baik atau engagement dengan followers atau fans
  • Ingin menjelaskan lebih jauh tentang diri seseorang

Disinilah value atau peranan Video/ Youtube jadi lebih tinggi.

Menciptakan hubungan yang baik dengan followers itu paling banyak dikejar kalangan artis, yaitu dalam hal membangun interaksi aktif atau biasanya dibantu oleh tim khusus yang mengelola atau mengatur audiens.

Personal branding sebenarnya merupakan seni mengelola multiple interaction dengan para stakeholders yang akan menghasilkan citra positif di benak mereka para audiens atau fans.

Namun anehnya, untuk kalangan artis justru mereka sengaja menciptakan setting agar dirinya menjadi sasaran hujatan fans. Prinsip mereka yaitu, semakin aneh dan semakin buruk orang membicarakan keburukan mereka, maka popularitas mereka di dunia maya atau di media sosial akan semakin besar.

Terkenal secara positif dan terkenal secara negatif adalah dua hal yang sangat berbeda. Bagi Anda yang ingin mengembangkan personal branding baik di dunia digital maupun secara langsung dengan masyarakat harus sadar dan tahu perbedaannya.

Terkenal itu tidak ada artinya apabila kemudian target audiens Anda tidak jadi memilih untuk berinteraksi atau ‘membeli tawaran’ artis tersebut. Karena jika aspek negatif itu menjadi penghalang seseorang untuk berinteraksi atau membeli tawaran, disitulah kerugian terbesar dari terkenal negatif.

Tips Personal Branding di Media Sosial

Agar personal branding di media sosial berhasil, langkah pertama yaitu tetapkan visi dan misi serta goal yang ingin dicapai 5 atau 10 tahun mendatang.

Baca Juga : Kenapa Harus Membangun Toko Online Dari Sekarang?

Langkah kedua, petakan atau kelompokan stakeholders yang akan menjadi potential customers atau audiens potensial. Perlu pemikiran yang panjang untuk mengelompokkan mana yang sebaiknya dituju, juga dengan mempertimbangkan kompetitor. Langkah ketiga, barulah strategi media sosial di desain dengan menyesuaikan needs and wants atau kebutuhan dan keinginan customers atau target audiens.

Kunci sukses dalam mendesain dan mengelola keberadaan personal brand di media sosial adalah dengan memadukan unsur kreativitas, memerhatikan kualitas konten, dan tidak lupa untuk menyediakan waktu untuk berinteraksi secara positif dengan audiens atau customers.

Video : 8commerce Tips #4 “Strategi bagi Pemula untuk Sukses di Bisnis E-Commerce”

https://www.youtube.com/watch?v=TlZcomFj4As&t=2s

Recent Post

How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions

Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...

How to Upsell and Cross-Sell on Your Online Store

Cross-selling and upselling increases your average order value, creating revenue and profit at very low incremental cost and most importantly build upon your relationships with your customers. Here you can learn more about these two fantastic techniques. What is...

When is the right time to outsource your fulfilment needs?

It is very common for scaled-up businesses and small and mid-sized enterprises (SMEs) to bring their operations in-house as a starting point, but as the business grows, pain points start to show. For example, making the tough decision of whether it’s more beneficial...

A beginner’s guide to fulfilment

If you are just starting an online business or you’ve been selling online for a while, you’ve probably thought about how to send your orders to your customers and what packaging you are going to send it in. Or you might be considering streamlining your fulfilment...

The history of e-fulfilment center

In this article, we are going to learn about the interesting evolution from traditional warehouses to the modern e-fulfilment centers and the role they play as the logistics nerve center of E-Commerce. Fulfillment centers have been revolutionizing the way business is...

Getting to know WMS and OMS, the backbone of e-fulfilment center

As online businesses grow in size and sophistication, they require two essential systems: an order management system (OMS) to manage front-end order processing and a warehouse management system (WMS) to manage back-end order fulfillment. Eventually you’ll need tight...

5 Tips to improve your e-commerce site

5 Tips to improve your e-commerce site Whenever they are browsing online, regardless of whether it’s to buy a product/service or research something, prospective buyers often pay attention to the website’s layout. If a particular website’s design is clunky and...

Choose the right fulfilment center. Follow these guides!

A fulfillment center is often referred to as a third-party logistics (3PL) provider. Some people think a fulfillment center and warehouse serve the same purpose, which is not the case. Fulfillment centers have bigger functions than warehouses. The main role of a...