Sebelum Anda mempelajari mana yang lebih penting antara engagement dan revenue, terlebih dahulu Anda harus mengetahui apa fungsi utama KPI?
Perlu diingat, orang yang fokus pada engagement akan menganggap revenue sebagai produk sampingan yang dihasilkan dari penyediaan konten yang bagus. Jika customer atau follower Anda senang dengan konten Anda dan membaginya ke berbagai sosial media dengan pesan yang positif, pendapatan dalam bisnis Anda tentu akan naik jika source-nya dihubungkan pada produk yang relevan.
Revenue merupakan tujuan inti dari setiap pemilik toko online, tapi ada perbedaan dalam tujuan dibalik pembuatan konten. Artinya, apakah konten yang Anda buat akan meningkatkan revenue atau engagement? Akan tetapi apakah ini tergolong penting untuk dibahas jika engagement pada akhirnya memandu Anda kepada hasil yang sama? Dengan meng-engage customer, mereka tentu akan semakin loyal kepada brand Anda dan biasanya akan kembali lagi untuk melakukan pembelian ulang atau membeli lagi dari Anda.
Ada suatu keseimbangan yang perlu dibenarkan ketika Anda meletakkan konten Anda di bawah kontrol tim content. Jika fokus Anda berada pada engagement melalui penyediaan konten yang berguna dan menghibur, ini bagus untuk customer tapi kenyataannya membuat konten yang bisa menghasilkan penjualan tidak mudah. Anda masih perlu memberikan jumlah kontrol tertentu kepada tim content Anda. Penjualan itu seharusnya berasal dari konten agar penjualan atau bisnis Anda menjadi bernilai.
Baca Juga : Content Marketing vs Native Advertising? Bedanya Apa?
Kategori KPI
Di bawah ini merupakan list KPI yang bisa Anda gunakan untuk mengukur kinerja toko online yang mana terbagi dalam kategori yang relevan.
Traffic
- Total sessions
- Unique sessions
- Jumlah sessions yang baru dan yang kembali
Anda bisa mengukur jumlah traffic dari sosial media dari konten yang Anda posting ke beberapa sosial media. Setiap postingan bisa dipasangkan parameter tracking pada URL-nya, agar dampak dari link social bisa diukur menggunakan analytic tool.
Engagement Rate
- Durasi sessions
- Jumlah halaman per sessions
- Bounce rate (berapa banyak orang yang pergi meninggalkan situs Anda)
- Jumlah social share
- Jumlah komentar dan like
- Product review
Beberapa toko online juga menggunakan customer review sebagai KPI dari content marketing mereka. Akan tetapi product review terbukti berhasil untuk meningkatkan tingkat konversi karena bisa memberikan suatu pesan brand pada produk yang dimaksud.
Revenue dan conversion
- Angka transaksi
- Jumlah order rata-rata
- Jumlah revenue
Offline
- Jumlah orang yang mengunjungi toko Anda
- Jumlah penjualan di toko
- Jumlah penggunakan konten dalam toko Anda (seperti melakukan scanning pada kode QR pada suatu produk untuk meilhat videonya)
- Jumlah orang yang menelepon
Baca Juga : Infografis: Kebiasaan Belanja Online Wanita vs Pria