Content Marketing vs Native Advertising? Bedanya Apa?

Apr 20, 2017 | Insight

bedanya content marketing & native ads

“Content Marketing? Native Advertising? Apa sih bedanya? Dan yang mana yang lebih baik untuk kita pakai?”

Mungkin ini adalah sekilas pertanyaan-pertanyaan yang mampir di benak Anda ketika dihadapkan oleh 2 kalimat tersebut.

Content Marketing dan Native Advertising mungkin terlihat sama. Secara, keduanya dapat menyediakan informasi yang berguna untuk audiens/customers yang merupakan target sebuah brand. Namun terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua strategi pemasaran ini yang akan dibahas dengan melihat dari sisi tujuannya, nada atau suasana, manfaat, serta peluangnya yaitu:

Tujuan

  • Content Marketing bersifat  non-promotional, menciptakan konten berkualitas dengan informasi yang relevan dan berguna bagi audienss pada media yang dimiliki sendiri (website, blog, dan lain-lain) dengan tujuan membangun image brand dan membangun kepercayaan audienss terhadap brand dalam jangka panjang. Namun, Content Marketing juga mungkin ditempatkan pada entitas media yang lain seperti media sosial untuk memperluas reach dari konten tersebut. Sales bukanlah sesuatu yang diharapkan dari sebuah Content Marketing.
  • Native Advertising menggunakan jasa iklan berbayar yang bertujuan untuk mendapatkan hasil penjualan yang berarti dan bersifat promotional. Konten yang diciptakan oleh Native Advertising mungkin saja mengandung nilai-nilai tertentu, tetapi tujuan utama dari Native Advertising adalah menjual produk atau jasa.

    bedanya content marketing & native ads

Intinya, Native Advertising adalah bentuk dari media berbayar dimana sebuah iklan ditampilkan untuk menjadi bagian dari konten sebuah media lain yang bukan dimiliki oleh brand tersebut. (Portal berita, media sosial, dan lain-lain)

Baca Juga : Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam E-commerce Branding

Tone (Nada/Suasana)

  • Content Marketing melalui sisi tone ini bertujuan untuk mengedukasi audiens. Yang biasanya memiliki nada yang seakan berpengetahuan luas dan otentik, juga tidak memberikan tekanan kepada audiens untuk membeli produk atau jasa miliknya
  • Native Advertising ini terkadang menjadi nada yang ambisius dan sangat “jualan” atau yang biasa kita kenal dengan istilah hard-selling.

Benefits

  • Content Marketing: Content Marketing memiliki keuntungan seperti aset konten yang dimiliki sendiri. Dengan membuat Content Marketing, berarti Anda menambahkan aset ke dalam bisnis anda sendiri dan Anda memiliki hak penuh atas konten yang Anda buat, apalagi jika Anda mempunyai “rumah” sendiri seperti website atau blog. Content Marketing yang bersifat non-promotional juga mampu membuat konten yang berguna dan shareable sehingga secara alami terus dicari oleh para audienss.
  • Native Advertising: Keuntungan Native Advertising menggunakan iklan berbayar disini memiliki reach yang tinggi. Ini juga dengan otomatis akan mengurangi kerja dan cost jika brand membangun audiensnya sendiri.

Peluang

  • Content Marketing: Tidak memiliki reach yang tinggi dan kemungkinan tenggelam dalam sekian banyak konten yang rata-rata dilihat oleh orang dalam sehari-harinya diakui merupakan tantangan yang harus dilewati oleh Content Marketing. Konten anda harus mampu mendobrak tanpa bantuin iklan berbayar.
  • Native Advertising: Kemungkinan Native Advertising diabaikan karena bersifat promotional juga sangat tinggi. Walaupun Anda menggunakan jasa iklan berbayar lewat media pihak ketiga dan membuat konten anda dilihat oleh lebih banyak orang, jika strateginya tidak tepat atau konten Anda di luar dari konteks dari media pihak ketiga tempat Anda bekerja sama, maka konten Anda akan diabaikan oleh audiens

Kesimpulan:

Kembali ke pertanyaan “mana yang lebih baik dipakai?” atau “mana yang lebih efektif?”, itu semua tergantung dari tujuan yang ingin Anda capai lewat konten Anda dan strategi yang tepat dalam mengimplementasikannya. Jadi, bagaimana menurut Anda? Yang mana yang paling cocok dengan plan yang telah Anda buat?

Video : Mau Profit Toko Online Anda Bertambah? Perbaiki 5 Kesalahan ini!

https://www.youtube.com/watch?v=CZzE35OC3OU&t=7s

Recent Post

How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions

Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...

How to Upsell and Cross-Sell on Your Online Store

Cross-selling and upselling increases your average order value, creating revenue and profit at very low incremental cost and most importantly build upon your relationships with your customers. Here you can learn more about these two fantastic techniques. What is...

When is the right time to outsource your fulfilment needs?

It is very common for scaled-up businesses and small and mid-sized enterprises (SMEs) to bring their operations in-house as a starting point, but as the business grows, pain points start to show. For example, making the tough decision of whether it’s more beneficial...

A beginner’s guide to fulfilment

If you are just starting an online business or you’ve been selling online for a while, you’ve probably thought about how to send your orders to your customers and what packaging you are going to send it in. Or you might be considering streamlining your fulfilment...

The history of e-fulfilment center

In this article, we are going to learn about the interesting evolution from traditional warehouses to the modern e-fulfilment centers and the role they play as the logistics nerve center of E-Commerce. Fulfillment centers have been revolutionizing the way business is...

Getting to know WMS and OMS, the backbone of e-fulfilment center

As online businesses grow in size and sophistication, they require two essential systems: an order management system (OMS) to manage front-end order processing and a warehouse management system (WMS) to manage back-end order fulfillment. Eventually you’ll need tight...

5 Tips to improve your e-commerce site

5 Tips to improve your e-commerce site Whenever they are browsing online, regardless of whether it’s to buy a product/service or research something, prospective buyers often pay attention to the website’s layout. If a particular website’s design is clunky and...

Choose the right fulfilment center. Follow these guides!

A fulfillment center is often referred to as a third-party logistics (3PL) provider. Some people think a fulfillment center and warehouse serve the same purpose, which is not the case. Fulfillment centers have bigger functions than warehouses. The main role of a...