Kesalahan UX yang Sering Terjadi di Website E-Commerce

Aug 3, 2016 | Uncategorized

Savoring her morning coffee
Tantangan bagi para online retailer adalah bagaimana memberikan pengalaman berbelanja yang nyaman di website e-commerce Anda. Karena jika tidak mereka akan segera pindah ke website e-commerce lainnya. Tapi jangan khawatir, kesalahan seperti ini bisa dihindari jika Anda membuat perencanaan yang matang. Tapi jika Anda sudah terlanjur melakukan kesalahan sebaiknya Anda bisa cepat memperbaikinya
Berikut kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi dan bisa mempengaruhi performa website dan penjualan toko online Anda:

  1. Informasi produk

Kebanyakan dari para calon pembeli lebih menyukai website yang memberikan penjelasan produk secara jelas,singkat dan padat. Jangan biarkan calon pembeli mengira-ngira dan tidak mendapatkan penjelasan yang baik. Informasi produk menjadi salah satu poin penting agar bisa berjualan. Website Anda bisa menjadi tidak laku karena tidak memberikan informasi yang tidak lengkap, sehingga pelanggan tidak merasa terbantu dalam menentukan proses pembelian.
Memberikan informasi lengkap pada produk juga harus didukung dalam pemilihan kata-kata. Selain untuk SEO, tujuan lainnya adalah untuk meyakinkan calon pembeli bahwa produk yang mereka beli adalah memang produk yang mereka inginkan.Costume-ProductDescription-MustDo-2
Produk deskripsi dari website diatas sangat tidak lengkap dan tidak menarik. Terlihat hanya dibuat seadanya.

  1. Buruknya kualitas foto pada produk

Di era sekarang ini layar komputer kita tentu semakin canggih. Dengan resolusi besar, tentu butuh kualitas foto dengan resolusi tinggi juga. Calon pembeli tentu akan merasa ragu jika foto yang dipajang tidak bisa dilihat secara jelas.
Membeli online tentu konsumen tidak bisa memegang atau merasakan secara langsung produk yang ingin di beli. Maka dari itu foto yang berkualitas baik, tentu akan membantu para calon pembeli untuk membayangkan barang yang akan dibelinya. Menampilkan beberapa foto dan berkualitas baik tentu mengurangi tingkat keraguan calon pembeli untuk membeli produk Anda.

  1. Mesin pencarian yang tidak efektif

Pengunjung yang ingin langsung mencari produk yang diinginkan bisa melalui fitur search yang ada di website dibandingkan menggunakan filter dan kategori. Sekarang tugas Anda untuk membuat fitur search di website Anda agar para pengunjung dapat mudah menemukan apa yang mereka cari. Jangan juga menampilkan terlalu banyak hasil dari fitur search karena bisa membuat konsumen kebingungan.

  1. Tidak menampilkan produk terkait

Halo-robotics produk terkait 1
Saat Anda berbelanja di supermarket. Tentu Anda menyadari adanya pengelompokkan barang-barang yang dijual. Misalnya bagian elektronik tentu Anda akan menemukan barang-barang elektronik seperti Tv, kulkas, telefon genggam hingga kipas angin. Hal ini juga berlaku saat berjualan toko online, Anda bisa mengelompokkan produk-produk yang terkait. Selain memudahkan tentu itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan toko online Anda.

  1. Tidak menampilkan biaya pengiriman

Tidak menampilkan biaya pengiriman adalah sebuah ide buruk. Banyak pengujung menutup website Anda, karena saat memasuki proses checkout,tidak adanya tampilan biaya pengiriman. Calon pembeli tentu menginginkan total biaya yang sudah ada sesuai dengan biaya pengiriman yang benar.

  1. Tidak ada kebijakan toko

Sebelum para calon pembeli akhirnya memutuskan untuk membeli, mereka biasanya ingin mengetahui kebijakan-kebijakan yang ada. Kebijakan pengiriman, pengembalian, penukaran dan aturan lain dalam berbelanja di toko Anda. Tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak memiliki kebijakan toko. Dengan Anda memberikan penjelasan peraturan yang ada di toko online Anda, tentu bisa menyelamatkan Anda di kemudian hari, jika suatu saat pelanggan komplain atau tidak puas akan pesanan Anda. Anda hanya perlu menunjukkan kebijakan toko Anda tanpa perlu menjelaskan dan berdebat panjang lebar.

  1. Tidak memiliki versi mobile

no-mobile-site-yet
Salah satu kesalahan terbesar di bisnis e-commerce adalah mengacuhkan m-commerce. Berdasarkan hasil riset, sebagian besar pengunjung sudah menggunakan smartphones untuk membuka website dan jika Anda tidak memiliki website versi mobile, tentu akan memberikan pengalaman yang kurang baik bagi calon pembeli dan membuat calon pembeli beralih kepada kompetitor untuk memenuhi kebutuhan mereka.

  1. Tidak memiliki akun sosial media

Ada beberapa pemain bisnis e-commerce yang tidak menggunakan sosial media. Tidak menggunakan sosial media bisa menyebabkan kehilangan kesempatan untuk mendatangkan traffic ke website Anda.

  1. Melupakan sistem keamanan

Dari hasil survei, kebanyakan dari calon pembeli tidak jadi membeli karena masalah keamanan pada website. Banyak dari website e-commerce yang gagal menyediakan keamanan di website masing-masing. Dengan membeli sertifikasi keamanan untuk website Anda akan membuat website Anda lebih kredibel di mata pelanggan Anda..
8commerce-digitalmarketing1-kecil
KESIMPULAN
Membangun website e-commerce hingga menjadi favorit bagi para pengunjung tergantung dari User Experience dari website Anda. Pada intinya website yang nyaman dan membuat para calon pembeli menemukan apa yang mereka cari tentu akan membuat customer senang dan puas. Bagaimana dengan website e-commerce Anda?

Recent Post

How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions

Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...

How to Upsell and Cross-Sell on Your Online Store

Cross-selling and upselling increases your average order value, creating revenue and profit at very low incremental cost and most importantly build upon your relationships with your customers. Here you can learn more about these two fantastic techniques. What is...

When is the right time to outsource your fulfilment needs?

It is very common for scaled-up businesses and small and mid-sized enterprises (SMEs) to bring their operations in-house as a starting point, but as the business grows, pain points start to show. For example, making the tough decision of whether it’s more beneficial...

A beginner’s guide to fulfilment

If you are just starting an online business or you’ve been selling online for a while, you’ve probably thought about how to send your orders to your customers and what packaging you are going to send it in. Or you might be considering streamlining your fulfilment...

The history of e-fulfilment center

In this article, we are going to learn about the interesting evolution from traditional warehouses to the modern e-fulfilment centers and the role they play as the logistics nerve center of E-Commerce. Fulfillment centers have been revolutionizing the way business is...

Getting to know WMS and OMS, the backbone of e-fulfilment center

As online businesses grow in size and sophistication, they require two essential systems: an order management system (OMS) to manage front-end order processing and a warehouse management system (WMS) to manage back-end order fulfillment. Eventually you’ll need tight...

5 Tips to improve your e-commerce site

5 Tips to improve your e-commerce site Whenever they are browsing online, regardless of whether it’s to buy a product/service or research something, prospective buyers often pay attention to the website’s layout. If a particular website’s design is clunky and...

Choose the right fulfilment center. Follow these guides!

A fulfillment center is often referred to as a third-party logistics (3PL) provider. Some people think a fulfillment center and warehouse serve the same purpose, which is not the case. Fulfillment centers have bigger functions than warehouses. The main role of a...