Tidak hanya mengubah perilaku belanja barang yang dikonsumsi, perilaku membeli properti seperti rumah atau apartemen pun ikut berubah seiring dengan perkembangan e-commerce di Indonesia. Seperti yang baru-baru ini disampaikan oleh Direktur Lamudi Indoensia, Mart Polman yang menyebutkan telah terjadi pergeseran dari pola pencarian dan pembelian properti melalui online.
“Dengan peningkatan yang tajam dari pengunjung online, hal itu menjadi bukti bahwa pasar e-commerce di Indonesia tumbuh berkembang dengan cepat. Pola pencarian dan pembelian properti secara konvensional akan beralih ke online, seiring dengan maraknya perkembangan e-commerce di Indonesia,” tutur Polman di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam melakukan pencarian properti diprediksi karena perkembangan bisnis e-commerce yang semakin menjamur. Ditambah data dari perusahaan konsultan, Mckinsey & Co, bisnis e-commerce di Indonesia bakal menjadi yang terbesar di dunia. Indonesia saat ini ada di posisi ke enam dengan nilai US$ 2 miliar untuk pasar e-commerce yang dilakukan oleh masyarakatnya.
Dengan perkiraan bakal ada 71 persen penduduk Indonesia yang akan tinggal di daerah perkotaan, hal itu memberikan peluang bahwa bisnis online dan e-commerce masih memiliki peluang yang cukup lebar.
Baca juga:
Kenapa Harus Membangun Toko Online Dari Sekarang ?
Tahun 2020 Setengah Populasi di Dunia akan Mengakses Internet Lewat Telfon Genggam
How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions
Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...