Generasi Milenial sekarang menduduki usia produktif sekaligus konsumen yang mendominasi pasar saat ini. Milenial adalah mereka yang kelahirannya antara tahun 1981-1994 (beberapa yang lain menyebut hingga sebelum tahun 2000).
Khususnya untuk Anda yang berbisnis, jika ingin berhasil wajib memahami sifat dan perilaku milenial yang bisa jadi sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Hal ini juga sejalan dengan bagaimana menerapkan strategi e-commerce dan digital marketing untuk bisnis Anda agar cocok dengan perilaku generasi milenial. Mari kita kupas apa saja karakteristik generasi milenial.
- Lebih Suka Ponsel dibanding TV
Generasi millennial tidak banyak menonton TV. Generasi milenial lebih suka mendapat informasi dari ponselnya, dengan mencarinya ke Google atau perbincangan pada forum-forum. Jika dihadapkan pada sebuah pilihan, mayoritas generasi milenial akan lebih memilih ponsel dibandingkan TV. Mereka akan lebih memilih tidak memiliki akses ke TV, dibandingkan akses ke ponsel.
Bahkan, ketika mereka sedang menonton TV pun, para milennial masih terus menggunakan ponsel mereka. Secara umum, keseharian mereka tak bisa lepas dari ponsel, dan keberadaan teknologi digital telah begitu merasuk dalam aktivitas mereka sepanjang hari.
- Rata-rata Punya Media Sosial
Banyak dari kalangan milenial melakukan semua komunikasinya melalui text messaging atau juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil dirinya, seperti Twitter, Facebook, hingga Line. Akun media sosial juga dapat dijadikan tempat untuk aktualisasi diri dan ekspresi, karena apa yang ditulis tentang dirinya di situ adalah apa yang akan semua orang baca. Jadi, hampir semua generasi milenial dipastikan memiliki akun media sosial sebagai tempat berkomunikasi dan berekspresi.
- Lebih Suka User Generated Content (UGC) daripada Informasi Searah
Milenial tidak banyak menggunakan distribusi informasi yang bersifat satu arah. Mereka lebih percaya kepada user generated content (UGC) atau konten dan informasi yang dibuat oleh perorangan. Mereka tidak terlalu percaya pada perusahaan besar dan iklan, mereka lebih mementingkan pengalaman pribadi ketimbang iklan atau review konvensional. Mereka lebih suka cerita. Maka dari itu strategi konten marketing sangat penting untuk menembus minat milenial. Dan diperlukan orang atau digital agency berpengalaman dalam membungkus konten marketing. Contohnya adalah 8Commerce.
- Milenial kurang Suka Membaca di Media Cetak
Populasi orang yang suka membaca buku, majalah atau koran turun drastis pada generasi milenial. Bagi generasi ini, tulisan dinilai memusingkan dan membosankan. Generasi milenial bisa dibilang lebih menyukai melihat gambar, apalagi jika menarik dan berwarna.
Walaupun begitu, milenial yang hobi membaca buku masih tetap ada. Namun, mereka sudah tidak membeli buku di toko buku lagi. Mereka lebih memilih membaca buku online (e-book) sebagai salah satu solusi yang mempermudah generasi ini, untuk tidak perlu repot membawa buku. Sekarang ini, sudah banyak penerbit yang menyediakan format e-book untuk dijual, agar pembaca dapat membaca dalam ponsel pintarnya.
- Milenial Cenderung Tidak Loyal namun Bekerja Efektif
Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang, millenial akan menduduki porsi tenaga kerja di seluruh dunia sebanyak 75 persen. Kini, tak sedikit posisi pemimpin dan manajer yang telah diduduki oleh millenial. Dan kebanyakan dari milenial cenderung meminta gaji tinggi, meminta jam kerja fleksibel, dan meminta promosi dalam waktu setahun.
Mereka juga tidak loyal terhadap suatu pekerjaan atau perusahaan, namun lebih loyal terhadap merek. Milenial biasanya hanya bertahan di sebuah pekerjaan kurang dari tiga tahun, untuk berganti pekerjaan yang lain. Namun demikian, sebab kaum milenial hidup di era informasi yang menjadikan mereka tumbuh cerdas, tak sedikit perusahaan yang mengalami kenaikan pendapatan karena mempekerjakan millennial.
- Milenial Akrab dengan Teknologi
Semua kini serba digital dan online, tak heran generasi milenial juga menghabiskan hidupnya hampir senantiasa online 24/7. Menurut riset Social Lab, 58 persen generasi milenial lebih rela kehilangan indera penciuman, dari pada akses terhadap teknologi.
Generasi ini melihat dunia tidak secara langsung, namun dengan cara yang berbeda, yaitu dengan berselancar di dunia maya, sehingga mereka jadi tahu segalanya. Mulai dari berkomunikasi, berbelanja, mendapatkan informasi dan kegiatan lainnya, generasi millennial adalah generasi yang sangat modern, lebih daripada orang tua mereka, sehingga tak jarang merekalah yang mengajarkan teknologi pada kalangan orang tua.
- Milenial Terbiasa Melakukan Transaksi secara Cashless
Generasi milenial lebih suka tidak repot membawa uang, karena sekarang hampir semua pembelian bisa dibayar menggunakan kartu, sehingga lebih praktis, hanya perlu gesek atau tapping. Mulai dari transportasi umum seperti bis dan commuter line yang sudah menggunakan sistem e-money, hingga berbelanja baju dengan kartu kredit dan kegiatan jual beli lainnya.
Baca juga:
17 Cara Meningkatkan Penjualan Toko Online [infographic]
3 Cara Tepat Untuk Meningkatkan Mobile Conversion Toko Online Anda