9 Trik Cegah Pembeli Gagal Bayar di Toko Online Anda

Jun 22, 2016 | Insight

discuss
Saya mengerti bagaimana susahnya mencari pembeli serius untuk toko online Anda.  Serius di sini maksudnya adalah yang sudah sampai halaman check out, tinggal isi alamat dan pilih metode pembayaran.  Pada tahap ini, visitor bisa dikatakan ‘serius’ tertarik produk Anda, dan itu.. berniat membeli.
Nah lucunya, pada tahap ini justru akhirnya malah banyak yang tidak jadi bayar. Alias tutup window karena lupa password. Malas daftar.  Malas login. Malas isi form yang panjangnya minta ampun. Tidak ada opsi pembayaran yang paling disukai orang Indonesia, yakni cash keras, alias cash on delivery. Atau gara-gara ada tukang bakso lewat depan rumah.  Iya, tukang bakso lewat.  Bisa saja loh ini terjadi karena tidak dipungkiri banyak gangguan-gangguan menggoda mengusik calon pembeli ketika berada di halaman shopping cart Anda. Dan mereka terusik karena lebih baik tergoda daripada harus mengisi form toko online Anda yang super panjang. Ahay!
Sebenarnya dari alasan-alasan yang saya sebutkan diatas, sudah jelas trik-triknya agar tidak terjadi pembeli gagal bayar atau istilah kerennya abandoned cart. Tapi yuk mari, saya jelaskan satu per satu agar artikel ini kelihatan serius. 🙂
1.  Berusaha simpel memang sulit, tapi kalau mau jualan ya memang harus simpel, tidak ada jalan lain. Sengaja simpel ini saya kasih dinomor satu karena sampai sekarang masih banyak toko online dan marketplace yang maksa ingin tahu benar semua detil biodata calon pembelinya. Alih-alih ingin tahu, malah jadi tidak tahu sama sekali, karena si calon jadinya gak jadi beli, atau gagal bayar. Buat Anda yang tidak tahu bagaimana menyediakan checkout mudah, yuk mari coba-coba belanja ke kiblat sukses toko online dunia, amazon.com .  Disitu Anda akan merasakan,  cukup ada 3 kali tahap. Iya, 3 kali dan gak ribet.  Ini penting banget untuk menjaga persentase gagal bayar tetap minimalis.

2.  Registrasi ribet, bye! Begitu kira-kira teriakan para calon pembeli yang mengalami proses checkout Anda yang banyak banget isian form-nya. Dan setelah mereka teriak langsung capcus close the window. Kenyataan sangat pahit ini jika tidak mau terjadi di toko online Anda, ya mulai sekarang harus bebenah di cara Anda mempermudah customer pertama Anda.  Caranya, lupakan registrasi. Tidak perlu banget-banget sebenarnya, asal Anda sudah dapat email si customer yang pasti beli produk Anda.  Ingat, sukses membuat orang membeli pertama kali di toko online Anda jauh lebih penting daripada registrasi ribet yang ingin Anda pertahankan, yang ujung-ujungnya banyak menciptakan kegagalan. Toh kalau sudah dibeli produknya, lewat data email customer, bisa selanjutnya Anda manage agar mereka akhirnya mau mendaftar. Bisa lewat auto respond email, sms, atau telepon. Di dunia digital, semua bisa diatur. 🙂
3.  Perbanyak opsi pembayaran. Untuk poin ketiga ini statusnya adalah Palugada. Apa yang lu mau gua ada. Ahay! Iya, adalah maha penting melengkapi metode pembayaran Anda selengkap-lengkapnya,  termasuk cash on delivery.  Ingat, COD itu masih opsi pembayaran favorit-nya orang Indonesia. Mau jualan di Indonesia kan? Ya COD nya nyalain.  Untuk fitur COD ini, bisa Anda dapatkan dari para e-commerce enabler, contohnya 8commerce.  Selain COD, pastikan opsi pembayaran Anda komplit, aman, nyaman dan mudah terkonfirmasi. Ini penting agar customer mau beli di toko online Anda.

4.  Fitur menyimpan daftar belanjaan terakhir dinyalakan. Banyak nih customer sudah pilih produk ini dan itu, tapi setelah sampai di shopping cart atau sebelum keshopping cart, tidak melakukan action apa-apa. Si customer belum memutuskan beli atau tidak jadi beli, tapi hanya belum ada waktu untuk melakukan pembayaran.  Nah beberapa jam sampai 1 hari kemudian, bisa jadi customer balik lagi ke website, kali ini dengan serius ingin membeli.  Jika saat mereka kembali, daftar belanjaan mereka yang lalu hilang, itu berarti mereka akan mengeluarkan effort extra memilih lagi produk apa yang dulu mereka pilih.  Jika ini terjadi, maka sales conversion akan berkurang.  Alangkah baiknya jika di toko online Anda di sediakan fitur menyimpan daftar belanjaan terakhir. Dan fitur ini tetap ada walaupun customer belum melakukan login.  Jika saat ini toko online Anda belum ada fitur ini, baiknya segera melakukan enhancement yang dilakukan oleh tim teknologi e-commerce Anda atau outsourcing e-commerce enabler yang Anda tunjuk.
5.  Kirim email otomisasi khusus pembeli gagal bayar. Jika customer tidak kembali ke website anda dalam beberapa jam untuk menyelesaikan pembayaran (misal, 24 jam), secara otomatis akan ada email pengingat yang dikirimkan ke email customer.  Coba buat bahasa menarik di email tersebut dan tetap terkesan personalize, sehingga mereka mau kembali lagi ke shopping cart.  Jika perlu, ada diskon tambahan atau promosi lain yang khusus untuk para pembeli yang gagal bayar ini.
6.  Tempatkan logo atau icon untuk meningkatkan sisi ‘trust’ pembeli. Kelihatan sepele tapi penting, agar pembeli makin yakin jika membayar produk di toko online Anda aman. Cara penempatannya harus menurut user interface design yang sesuai.
7.  Tunjukan biaya kirim seawal mungkin. Transparan dan tanpa hidden pricesangat disukai customer.  Tunjukan biaya kirim di awal ketika customer tertarik adalah langkah bijaksana sehingga meningkatkan kenyamanan customer mengikuti proses pembelian dari awal hingga akhir.
8.  Tawarkan biaya kirim gratis. Walau mungkin biayanya tidak seberapa, menawarkan biaya ongkir gratis bisa jadi magnet customer untuk melakukan pembelian.  Bisa ditawarkan berlaku untuk setiap pembelian atau bisa gratis ongkir jika biaya total belanja sudah melewati angka sekian.

9.  Rajin melakukan test berkala di website Anda. Selalu melakukan secara berkalauser experience website Anda bukan langkah yang sia-sia. Hal ini penting agar Anda mengetahui poin-poin yang berpotensi menggagalkan orang belanja di toko online Anda. Hal-hal yang simpel, seperti cek online chat services Anda, cek hotline Anda, cek fitur pembayaran Anda, dan sebagainya.
Kira-kira baru itu saja yang saya bahas hal-hal yang bisa menggagalkan customer membeli produk Anda. Ada lagi tambahan? Yuk, monggo ditambahkan di comment di bawah. 🙂

Baca juga : Solusi efektif untuk toko online Anda dengan penawaran terbaik

Recent Post

How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions

Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...

How to Upsell and Cross-Sell on Your Online Store

Cross-selling and upselling increases your average order value, creating revenue and profit at very low incremental cost and most importantly build upon your relationships with your customers. Here you can learn more about these two fantastic techniques. What is...

When is the right time to outsource your fulfilment needs?

It is very common for scaled-up businesses and small and mid-sized enterprises (SMEs) to bring their operations in-house as a starting point, but as the business grows, pain points start to show. For example, making the tough decision of whether it’s more beneficial...

A beginner’s guide to fulfilment

If you are just starting an online business or you’ve been selling online for a while, you’ve probably thought about how to send your orders to your customers and what packaging you are going to send it in. Or you might be considering streamlining your fulfilment...

The history of e-fulfilment center

In this article, we are going to learn about the interesting evolution from traditional warehouses to the modern e-fulfilment centers and the role they play as the logistics nerve center of E-Commerce. Fulfillment centers have been revolutionizing the way business is...

Getting to know WMS and OMS, the backbone of e-fulfilment center

As online businesses grow in size and sophistication, they require two essential systems: an order management system (OMS) to manage front-end order processing and a warehouse management system (WMS) to manage back-end order fulfillment. Eventually you’ll need tight...

5 Tips to improve your e-commerce site

5 Tips to improve your e-commerce site Whenever they are browsing online, regardless of whether it’s to buy a product/service or research something, prospective buyers often pay attention to the website’s layout. If a particular website’s design is clunky and...

Choose the right fulfilment center. Follow these guides!

A fulfillment center is often referred to as a third-party logistics (3PL) provider. Some people think a fulfillment center and warehouse serve the same purpose, which is not the case. Fulfillment centers have bigger functions than warehouses. The main role of a...