Godaan terberat bagi para penggemar shopping adalah diskon besar-besaran saat akhir tahun. Dulu, solusi untuk menahan diri dari godaan belanja cukup dilakukan dengan tidak mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Namun sekarang, rasanya solusi tersebut tidaklah cukup mengingat kebiasaan masyarakat yang cenderung berbelanja online.
Memang, berbelanja online dinilai lebih mudah dan praktis, tapi ternyata iklan dengan diskon besar-besaran sering kali menggoyahkan iman untuk tidak berbelanja. Kal ini, kita akan sedikit membahas mengenai fakta-fakta belanja online yang perlu Anda sebagai tindak pengendalian diri agar tidak melakukannya secara berlebihan.
Baca juga: 8 Cara Tingkatkan Loyalitas Pelanggan E-commerce pada Tahun 2017
76,4% dari 2.829 pengguna internet mobile di Indonesia setidaknya merogoh kocek sekitar Rp 100.000/bulan untuk belanja online
Survei yang dilakukan oleh UC Web memang benar adanya. Kalau tidak percaya, coba saja Anda tanyakan kepada rekan sekantor atau teman kuliah. Setidaknya mereka akan menyempatkan diri untuk berbelanja secara online sebulan sekali. Dengan minimal pembelanjaan itulah, terungkat 72,2% orang yang berbelanja online menghabiskan waktu sektiar 1 jam untuk berbelanja.
Kebanyakan shopper online di Indonesia berbelanja via smartphone
Menurut Nielsen Global Survey of E-Commerce pada tahun 2014 silam, sekitar 87,4% responden di Indonesia memesan barang via smartphone. Ketergantungan dengan smartphone ternyata memiliki pengaruh besar terkait keinginan untuk berbelanja online. Jadi,kalau Anda ingin mengurangi hasrat untuk belanja online, sebaiknya mulailah dengan kurangi ketergantungan terhadap smartphone.
Baca juga: 3 Keuntungan Punya Aplikasi Android/iOS untuk Ecommerce Anda
Sebagian besar orang Indonesia berbelanja online saat jam kerja
Survei yang dilakukan oleh perusahaan e-commerce shopback Indonesia mengungkap bahwa orang Indonesia melakukan belanja online sebagai penyegar pikiran di tengah padatnya aktivitas. Dari survei yang dilakukan terhadap 2.374 responden, sekitar 3,12% mengaku lebih senang berbelanja dari jam 9 pagi sampai 12 siang.
Baju dan celana berhasil menduduki peringkat pertama sebagai barang terlaris yang diburu oleh pembeli online
Berdasarkan survei yang dilakukan CHIP sejak Februari sampai April 2016 terhadap 2.700 responden diketahui bahwa konsumen Indonesia lebih senang berbelanja fashion, seperti baju dan celana melalui situs online. Kemudian, disusul dengan gadget di urutan kedua. Sementara sepatu dan kosmetik di urutan selanjutnya.
Berhati-hatilah karena kecanduan berbelanja online bisa berakibat serius
Hati-hati, kecanduan belanja online ternyata bisa berakibat fatal lho. Seperti yang terjadi di Tiongkok pada tahun 2013 silam, Chang Yanan (20) seorang mahasiswi semester tiga di Chinese University of Geosciences’ Great Wall College menghabiskan uang hingga Rp 32 juta untuk berbelanja baju sampai kosmetik.
Hobinya berbelanja online membuat uang kuliahnya habis dan tidak jarang membohongi keluarga. Sampai akhirnya, dia depresi karena uang kuliah habis untuk berbelanja online. Chang pun memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan terjun dari lantai 13 kamar asramanya.
Ingat, segala hal yang berlebihan memang tidak baik. Inilah alasan kenapa kita harus memiliki pengendalian diri yang kuat. Belanja online boleh saja, asal jangan sampai kecanduan ya.
Video: Cara Cepat Tingkatkan Mobile Conversion E-commerce Anda