8Commerce baru-baru ini telah mengeluarkan laporan survey tentang “Gaya Belanja Online Lintas Generasi” yang dilakukan oleh 8Commerce Agustus 2016 lalu, ke 300 responden Jabodetabek, dengan sampling error 0.1.
- 2013 ada 5 juta digital buyers (idEA)
- 2015 ada 22.5 juta pengguna internet dengan 48% adalah digital buyers; yang 17% transaksinya dari mobile (CLSA 2015)
- 2016 ada 30 juta digital buyers (statista.com)
- 2017 ada 40.4 juta digital buyers (statista.com)
Berikutnya, mengulik ke total pendapatan e-commerce yang diprediksi akhir tahun 2016 ternyata mencapai USD 25 milyar (CLSA) dan tahun 2020 pendapatan e-commerce mencapai USD 130 milyar (idEA).
- Yang pertama adalah terjadinya pergeseran kelas ekonomi naik ke atas, yakni dari yang sebelumnya rendah menjadi menengah, dari yang menengah menjadi naik ke level menengah atas. Hal ini biisa dilihat dari pertumbuhan angka orang yang mengakses internet naik dari tahun ke tahun, termasuk level konsumsi internet yang menjadi semakin penting untuk sebagian orang. Termasuk Anda, mungkin?
- Faktor berikutnya adalah golongan pencari kenyamanan yang jumlahnya naik. Sedikit-sedikit ingin enak. Ingin mudah. Ingin nyaman. Dan kebutuhan ini ternyata sejalan dengan kemudahan akses internet dan smartphone yang harganya semakin ramah di kantong. Pertumbuhan aplikasi yang meng-cover kebutuhan apapun semua lapisan orang menyebabkan terjadi booming rame-rame menggunakan fasilitas ini. Yang dengan alasan agar mudah, nyaman dan enak itu.
- Yang ketiga adalah perang harga antar pemain di bisnis yang sama. Dimanjakan dengan akses kemudahan antar platform digital menyebabkan si customer memiliki banyak pilihan yang mana yang paling bagus harganya, yang paling banyak memberikan diskon atau cashback. Dan karena internet adalah zaman keterbukaan, dengan mudah si customer akan melakukan sharing (berbagi) dan bisa menjadi viral jika satu platform memberikan manfaat lebih dibanding platform lain.
- Yang terakhir adalah problem kemacetan yang mulai merata di seluruh kota di Indonesia. Problem perkotaan ini untuk sebagian orang menjadi momok agar tidak perlu kemana-mana tapi tetap inginnya kebutuhan tercukupi. Nah, bisnis e-commerce dan delivery menjadi kebutuhan favorit untuk orang-orang seperti ini.