April lalu Google secara terbuka meluncurkan laporan yang menjelaskan pada 80 persen kasus, iklan di YouTube lebih efektif untuk meningkatkan penjualan daripada iklan di TV. Google bahkan terang-terangan meminta para pengiklan untuk menaikkan alokasi dana mereka ke YouTube hingga 6 kali lipat dari dana sekarang ini. Aksi Google yang terkesan berusaha untuk menggantikan TV langsung menuai reaksi negatif dari pelaku industri TV.
Jika dilihat dari perilaku konsumen digital saat ini, memang terjadi perubahan mendasar tentang pilihan menonton hiburan. Media youtube memang banyak bahkan massive menggantikan media televisi yang kontennya tidak berbasis on demand itu. Walaupun demikian, Facebook sebagai salah satu media social terbesar melihat peluang yang besar jika bisa bekerjasama dengan TV.
Baca juga: Facebook Menjawab Kebutuhan Pengguna dengan Meluncurkan Fitur Jual-Beli Terbaru, Marketplace!
Saat ini, Facebook sedang mengembangkan produk komersil yang tujuannya membantu media televisi dan bukannya mengambil dana iklan untuk TV. Menurut riset dari beberapa pengiklan di facebook, media sosial telah menjadi cara untuk menjangkau orang-orang yang tidak lagi menonton TV atau memang tidak pernah menonton TV dari dulu. Karena itu, tidak heran jika dalam beberapa bulan belakangan, Facebook aktif menemui stasiun TV.
Masih menurut Facebook, TV dapat membangun hubungan dengan penontonnya melalui menyiarkan tayangan yang berdurasi panjang. Namun, hal ini terhalang dengan permasalahan bagaimana membuat penonton kembali menontoh karena penasaran dengan episode berikutnya.Facebook ingin tantangan inilah yang diberikan solusinya oleh Facebook.
Facebook ingin menjadi lebih dari sekadar cara komunikasi berbayar untuk TV. Mereka ingin membangun platform bagi stasiun TV yang dapat digunakan oleh TV menyiarkan kontennya.
Televisi on Demand
Sekarang TV harus dapat memanfaatkan channel digital seperti Netflix, HOOQ dan lainnya. Masyarakat sekarang banyak yang tertarik dengan layanan on-demand, yang berarti menarik pengiklan untuk beriklan di layanan on-demand.
Di sisi lain, banyak stasiun TV yang sukses karena siaran live. Dan Facebook memandang dia tidak akan bersaing dengan format siaran langsung TV yang telah ada sejak lama. Karena bagaimanapun Facebook tidak percaya penonton akan menonton sebuah acara secara penuh pada media sosial.
Dengan tujuan ingin bekerja sama dengan TV, Facebook ingin meyakinkan pihak TV bahwa Facebook ingin mendukung TV dan bukan menjadi pesaingnya. Facebook ingin menggandeng TV karena mereka sadar betapa berharganya konten yang bisa disediakan oleh TV.
Baca juga: 17 Cara Meningkatkan Penjualan Toko Online [infographic]
How to Use Social Media to Boost E-Commerce Conversions
Indonesia has around 170 million active social media users, the largest after China and India. This makes social media among the leading avenues for you to market and advertises your products and services. With such a big user base, you will be able to reach many...